Jumat, 11 Februari 2011

Bidan : Agen Kesehatan yang Tidak Terdengar

Bidan: Agen Kesehatan yang Tidak Terdengar

oleh Nutrisi untuk Bangsa pada 20 Desember 2010 jam 13:44
Dalam usaha bersama kita untuk memberantas malnutrisi, sebuah profesi patut dicatat sebagai salah satu yang paling berjasa dalam menekan tingkat kasus malnutrisi di Indonesia. Mereka adalah para pekerja kesehatan yang tidak disorot sebanyak dokter atau suster. Profesi yang kami maksud, adalah para bidan. 

Padahal sosok seorang bidan banyak ditemui di keseharian masyarakat Indonesia, baik di desa, maupun di perkotaan. Seorang bidan bukan saja terlatih dalam menangani kelahiran bayi. Di Indonesia, untuk berprofesi menjadi bidan, seseorang harus menempuh pendidikan milnimal D3. Jadi, pekerjaan bidan bukanlah profesi warisan, atau bergantung bakat dan minat. Para bidan merupakan orang berpendidikan tinggi.

Tanpa peran bidan, Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka kematian Bayi (AKB) akan melonjak lebih tinggi dari sekarang. AKI dan AKB di Indonesia adalah yang tertinggi di antara negara ASEAN. Hal ini disebabkan Indonesia masih kekurangan bidan. Menurut Survey Ekonomi dan Sosial Nasional (Susenas) tahun 2001, hanya ada 45,83 % kelahiran di pedesaan yang tertangani oleh bidan. Faktor utama banyaknya kematian ibu dan bayi adalah keberadaan praktek dukun melahirkan yang tanpa pendidikan persalinan dan kesehatan.

Bidan pengajar kesehatan hidup bagi masyarakat di sekitarnya. Dalam kehidupan sehari-hari, bidan bukan hanya menularkan pengetahuannya tentang pentingnya menjaga kesehatan dan sekaligus caranya, seorang bidan juga mencontohkannya. Mulai dari urusan makanan sehat, menjaga kebersihan, masalah Keluarga Berencana, sampai persoalan kakus yang memenuhi syarat kesehatan juga ditularkan oleh bidan. kepada masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Namun, nyatanya kita jarang melihat sorotan pemberitaan mengenai bidan-bidan yang berjasa meningkatkan kesehatan masyarakat dan memberantas kasus malnutrisi di Indonesia. karena itulah PT Sari Husada melalui Nutrisi Untuk Bangsa, ingin menunjukkan penghargaan kepada para agen kesehatan yang telah bekerja keras dengan Srikandi Award, sebuah apresiasi akan keikhlasan para bidan, kerja keras serta kreativitasnya dalam meningkatkan mutu kesehatan masyarakat dimana bidan itu tinggal dan mengabdi yang diprakarsai Ikatan Bidan Indonesia (IBI) bekerjasama dengan Sari Husada melalui pelaksanaan Program Pos Bhakti Bidan.

Program Pos Bhakti Bidan dapat menjadi inspirasi dan pendorong kegiatan yang meningkatkan peran seorang bidan sebagai pelayan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia. Semoga kedepannya, peran mulia para bidan dapat lebih dihargai oleh masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar