Hampir semua
orang tahu bahaya merokok, apalagi di setiap iklan rokok tercantum
peringatan bahayanya terhadap kesehatan. Meski demikian, jumlah perokok
setiap tahun tak juga berkurang. Apalagi setiap tahun semakin banyak
remaja yang mencoba merokok dan akhirnya menjadi perokok tetap. Bahkan
dalam kondisi ekonomi yang buruk seperti sekarang pun tetap banyak
perokok yang merasa kesulitan melepaskan kebiasaan merokok mereka.
Nyatanya hal tersebut memang tidak mudah, apalagi dengan banyaknya mitos
yang beredar seputar merokok.
Banyak orang yang masih berpikir bahwa
rokok filter mencegah bahan kimia berbahaya masuk ke tubuh mereka, atau
bahwa cerutu dan ternbakau kunyah itu aman. Berikut
adalah beberapa mitos yang populer — dan faktanya — tentang tembakau dan rokok.
adalah beberapa mitos yang populer — dan faktanya — tentang tembakau dan rokok.
Mitos 1: Merokok itu keren dan seksi
Faktanya, merokok menyebabkan gigi Anda
kuning, kulit muka Anda keriput, serta membuat pakaian Anda bau asap
rokok. Pengaruh rnenghisap rokok terhadap aroma napas Anda juga tak
perlu ditanyakan lagi. Pada suatu polling, 86% remaja
mengatakan mereka lebih memilih untuk berkencan dengan orang yang tidak
merokok. Terlebih lagi, penelitian menunjukkan bahwa pria dengan tekanan
darah tinggi yang merokok ternyata jauh lebih mungkin mengalami
impotensi dibandingkan yang tidak merokok. Sama sekali tidak keren,
bukan?
Mitos 2: Jika saya hanya menghisap rokok filter, mentol, light, mild, atau slim saja, saya aman.
Kebanyakan perokok sangat terkejut
ketika mereka mengetahui komposisi bahan yang terdapat dalam sebatang
rokok. Debra Pardue, seorang terapis di Amerika yang keahliannya sudah
diakui, mengatakan bahwa nikotin memang bukan penyebab kanker, tapi
nikotinlah yang menyebabkan ketagihan. “Bahan tambahan lain yang
terdapat dalam rokoklah yang menyebabkan kanker,” ujarnya.
Dari situlah banyak perokok yang beralih ke rokok filter, mentol, light, mild, atau slim. Padahal,
perokok yang hanya menghisap beberapa batang rokok per hari atau
menghisap rokok rendah tar memiliki kecenderungan untuk menambah “porsi”
rokoknya dan hari ke hari, karena mereka merasa kekurangan nikotin dan
butuh untuk mengisi rasa ketagihan tersebut. Rokok filter sekalipun
masih tetap mengandung nikotin dan senyawa kimia berbahaya lainnya, yang
masuk ke dalam tubuh Anda ketika dihisap. Bahkan, menurut lnstitut
Kanker Nasional di Amerika, orang yang menghisap rokok filter atau
rendah tar akan menghirup rokok lebih dalam, sehingga lebih banyak
karbon monoksida dan senyawa berbahaya lainnya yang masuk ke dalam
paru-paru rnereka.
Mitos 3: Jika saya hanya merokok beberapa batang per hari, aman-aman saja.
Bahkan jika Anda hanya merokok 1 batang saja per hari, merokok tetaplah tidak aman.
Setiap rokok mengandung sekitar 1 sampai 2 miligram nikotin, yang mencapai otak Anda 20 detik setelah Anda menghirupnya. Segera setelah kepulan pertama Anda, Anda akan merasakan aliran adrenalin yang dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan laju pernapasan Anda. Selain itu, rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya lain yang masuk ke tubuh Anda ketika Anda merokok, dan berpengaruh buruk bagi kesehatan Anda.
Setiap rokok mengandung sekitar 1 sampai 2 miligram nikotin, yang mencapai otak Anda 20 detik setelah Anda menghirupnya. Segera setelah kepulan pertama Anda, Anda akan merasakan aliran adrenalin yang dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan laju pernapasan Anda. Selain itu, rokok mengandung lebih dari 4.000 zat kimia berbahaya lain yang masuk ke tubuh Anda ketika Anda merokok, dan berpengaruh buruk bagi kesehatan Anda.
Mitos 4: Menguyah tembakau aman untuk dilakukan karena Anda tidak menghirup asapnya.
Banyak orang yang salah mengerti bahaya
dari tembakau kunyah. Mereka tidak memahami bahwa dengan mengunyah
tembakau Anda menjadi lebih rentan terkena kanker mulut, yang
mempengaruhi Iidah, bibir, pipi, dan gusi. Terlebih lagi, sebuah
penelitian yang diterbitkan di American Journal of Public Health dan
melibatkan 6.300 pengguna tembakau tanpa asap, melaporkan bahwa para
pengguna tembakau kunyah ini dua kali Iebih berisiko meninggal akibat
penyakit jantung dibandingkan mereka yang tidak menggunakannya.
Mitos 5: Merokok atau mengunyah tembakau bisa menurunkan tekanan darah
Tak ada yang tahu kapan mitos ini
dimulai, namun beberapa orang percaya bahwa merokok atau mengunyah
tembakau membantu mereka merasa rileks dengan cara menurunkan tekanan
darah. Mitos ini tidak didukung penelitian ilmiah sama sekali!
Sekelompok peneliti di Stockholm, Swedia meneliti 135 orang sehat yang
belum pernah didiagnosa dengan tekanan darah tinggi. Namun setelah
memeriksa tekanan darah mereka, peneliti menemukan bahwa mereka yang
merokok atau mengunyah tembakau memiliki tekanan darah Iebih tinggi
dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.
Mitos 6: Merokok memperbaiki suasana hati saya.
Beberapa orang percaya bahwa merokok
meningkatkan semangat dan memperbaiki suasana hati mereka, tapi
sebenarnya yang terjadi bisa sebaliknya. Menurut sebuah jurnal Pediatrics, jika
Anda sudah mengalami stress berat dan depresi, rokok dapat menempatkan
Anda pada risiko depresi klinis, hiperaktivitas, dan kelainan kekurangan
perhatian yang Iebih besar daripada sebelumnya. Remaja yang merokok
memiliki kecenderungan empat kali lipat mengalami depresi dibandingkan
remaja yang tidak melakukannya, ungkap sebuah penelitian.
Kalaupun Anda merasa nyaman saat
merokok, hal itu hanya bersifat sementara karena nikotin dan rokok
berikatan dengan reseptor di otak Anda dan mengeluarkan dopamin, senyawa
kimia yang membuat Anda merasa senang. Ketika suplai nikotin ini habis,
Anda membutuhkan Iebih banyak lagi nikotin untuk merasa nyaman,
sehingga Anda merokok Iebih banyak lagi, dan akhirnya Anda menjadi
ketagihan atau bahkan ketergantungan pada rokok. Akibatnya, ketika Anda
tidak merokok, Anda akan merasa gelisah, mudah marah, teriritasi,
tersinggung, dan sulit berkonsentrasi. Sungguh merepotkan, bukan?
Mitos 7: Kanker paru-paru adalah satu-satunya penyakit yang perlu saya kuatirkan akibat merokok.
Sayangnya, hal tersebut tidak benar.
Merokok menyebabkan beberapa penyakit paru-paru, termasuk emfisema,
suatu penyakit degeneratif yang membuat Anda semakin sulit bernapas dan
waktu ke waktu. Merokok juga meningkatkan risiko Anda terhadap penyakit
jantung, khususnya jika Anda memiliki tekanan darah atau kolesterol
tinggi, dan juga memperparah beberapa kondisi kelainan pencernaan.
Menurut Asosiasi Paru-Paru Amerika, merokok juga menyebabkan kanker
mulut, laring (kotak suara), dan esofagus. Selain itu, merokok juga
berperan dalam menyebabkan kanker pankreas, ginjal, kandung kemih, dan
pada wanita, kanker serviks.
Mitos 8: Ketika saya merokok, saya tidak membahayakan orang lain.
Bahaya dan merokok pasif sudah
terdokumentasi dengan baik. Ketika Anda merokok, pasangan Anda, anak,
dan anggota keluarga lainnya terkena paparan senyawa penyebab kanker
paru-paru, penyakit jantung, asma, dan penyakit lainnya. Merokok pasif
menyebabkan 53,000 kematian orang yang bukan perokok per tahun! Sebagian
besar meninggal akibat penyakit jantung, dan sebagian kecil di
antaranya meninggal akibat kanker paru-paru, menurut Institut Kanker
Nasional di Amerika. Agen Proteksi Lingkungan Amerika menyatakan bahwa
asap tembakau di lingkungan membuat mereka yang tidak merokok menjadi
rentan terhadap infeksi telinga, serangan asma, dan masalah pernapasan
lainnya.
Jika Anda perokok yang sedang hamil,
Anda memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap keguguran atau kematian
janin, menurut Ahli Bedah Umum Amerika. Bayi Anda juga memiliki risiko
yang lebih tinggi terhadap bahaya Sudden Infant Death Syndrome (SIDS),
yaitu kematian anak di bawah 1 tahun secara mendadak dan tanpa alasan
yang jelas. ltulah sebabnya, selain berhenti mengkonsumsi alkohol, Anda
juga dianjurkan untuk berhenti merokok saat hamil.
Mitos 9: Jika saya berhenti merokok, berat badan saya pasti naik.
Memang betul bahwa banyak perokok yang
mengalami kenaikan berat badan ketika mereka berhenti merokok. Mengapa?
Karena banyak dari mereka yang beralih ke makanan sebagai gantinya
merokok. Rata-rata orang yang berhenti merokok mengalami kenaikan berat
badan sebesar 2,5 — 5 kg. Sebenarnya, begitu Anda berhenti merokok
total, kenaikan berat badan ini tidak harus bersifat permanen. Bahkan
jika Anda berolahraga dengan rutin, Anda tidak hanya membakar kalori
untuk menurunkan berat badan yang sempat naik pada awal Anda berhenti
merokok, tapi juga meningkatkan stamina dan kapasitas paru-paru yang
menurun saat Anda merokok dulu.
Bagi mereka yang kuatir akan kenaikan
berat badan saat berhenti merokok, para ahli mengatakan bahwa hal
tersebut hanya terjadi karena kebanyakan orang menggantikan kekosongan
rokok dengan makanan. “Umumnya makanan yang dipilih adalah camilan yang
tinggi lemak,” ucap Candy Kennedy, Pengurus Komunitas American Cancer Society.
Untuk menghindari kenaikan berat badan
saat berhenti merokok, cobalah menggantikan kebiasaan merokok Anda
dengan kegiatan lain selain makan, misalnya mengunyah permen karet bebas
gula, melukis, atau meregangkan badan dan menarik napas yang dalam.
Kalaupun Anda ingin makan, pilihlah camilan sehat seperti potongan
buah-buahan favorit Anda.
Mitos 10: Berhenti merokok mungkin sulit bagi beberapa orang, tapi saya bisa melakukannya kapanpun saya mau.
Banyak orang percaya bahwa mereka tidak
terikat pada rokok dan berpikir bahwa mereka bisa berhenti kapanpun
mereka mau. Kenyataannya? Kemungkinan besar hal tersebut sulit
dilakukan.
Menurut Institut Penyalahgunaan Obat
Nasional di Amerika, nikotin adalah salah satu senyawa paling adiktif
(menyebabkan ketergantungan) di bumi, dan kebanyakan orang yang berusaha
berhenti merokok akan menghadapi saat-saat yang sulit untuk melepaskan
diri dari belenggu rokok. “Pada kenyataannya, merokok sama beratnya
dalam menyebabkan ketergantungan seperti heroin,” ujar Debra Pardue,
seorang terapis di Amerika yang keahliannya sudah diakui.
Senyawa kimia yang terkandung di
dalamnya mengalir langsung dari paru-paru ke otak dan merangsang
produksi dopamin, senyawa kimia yang membuat Anda merasa senang.
Walaupun nikotin bisa membuat Anda merasa lebih bersemangat dan energik
saat Anda mulai merokok, pada kesempatan berikutnya tubuh Anda akan
membutuhkan nikotin dalam jumlah yang lebih banyak untuk merasakan hal
yang sama. Jika Anda berhenti, Anda mungkin akan merasakan ketagihan
yang hampir tak tertahankan, dan Anda akan mengalami sakit kepala dan
lelah, mengantuk, lapar, atau mudah marah. Faktanya, dari 35 juta orang
yang berusaha untuk berhenti merokok setiap tahunnya, hanya 7% dari
mereka yang berhasil. Masih berpikir bahwa berhenti itu mudah dilakukan?
Tentu saja hal ini bukan berarti Anda
tidak dapat melakukannya sama sekali. Ingat, ada 2,5 juta orang yang
berhasil berhenti merokok setiap tahun. Mereka yang berhasil berhenti
merokok biasanya memiliki kelompok pendukung (support group), menggunakan
terapi sulih nikotin atau pengobatan lainnya, atau kombinasi keduanya.
Kebanyakan dari mereka telah mencoba lebih dari satu kali untuk
berhenti. Baik Debra Pardue maupun Candy Kennedy, Pengurus Komunitas American Cancer Society, mengatakan bahwa memang lebih mudah untuk berhenti jika Anda memiliki kelompok pendukung I support group, baik
berupa teman, rekan kerja, atau pasangan. “Selain itu, Anda harus
memiliki tekad yang kuat dan mencari alasan untuk berhenti. Baik itu
untuk kesehatan, untuk menabung uang, atau alasan lain yang dapat Anda
pegang,” ucap Kennedy.
Dan mitos terakhir, yang merupakan mitos yang terpenting:
Mitos 11: Saya sudah merokok selama bertahun-tahun, tidak ada gunanya saya berhenti sekarang.
Ketika Anda merokok, Anda memotong
beberapa tahun kehidupan Anda. Seorang pria berusia 35 tahun, misalnya,
akan hidup lima tahun lebih lama hanya dengan berhenti merokok, menurut
Institut Penyalahgunaan Obat Nasional di Amerika. Hal ini juga berlaku
bagi wanita. Anda memang tidak bisa memutar kembali waktu, tapi jika
Anda berhenti merokok selama 10 tahun atau lebih, risiko Anda terhadap
kanker akan jauh lebih rendah dan risiko penyakit jantung Anda bisa
hampir sama dengan mereka yang tidak pernah merokok.
Menurut American Cancer Society, 20
menit sejak Anda berhenti merokok, tekanan darah dan denyut nadi
seseorang akan kembali ke normal. Jadi, meskipun Anda telah merokok
sebagian besar hidup Anda, Pardue mengatakan bahwa tidak pernah ada kata
terlambat untuk berhenti merokok. Jika bukan untuk Anda, lakukanlah
untuk orang-orang terdekat I tercinta Anda. “Cara kita
menjalani hidup kita memiliki dampak Iangsung terhadap anak dan cucu
kita, maka dari itu kita harus memberikan contoh yang baik bagi mereka,”
kata Pardue.
Referensi:
- Psyche Pascual. Top ten Myths About Smoking.
http://www.ahealthyme.com/topic/smokingmyths - Lindsey Rogers. Busting Myths on Smoking.
http://www.kauz.com/news/local/69646697.html - http://www.pfizerpeduli.com/info_tips/content_detail/33/#marked
Tidak ada komentar:
Posting Komentar